Proses Terjadinya Hujan Salju Salju adalah air yang jatuh dari awan yang telah membeku menjadi padat dan seperti hujan atau sebuah bentuk air es terkristalisasi yang terbentuk dari berbagai kepingan salju. Dan apakah kepingan salju itu? Secara sederhana, kepingan salju (snowflake) terbentuk dari 2-200 pecahan kristal salju. Kristal salju ini akan terbentuk ketika es menempel pada serbuk pasir atau tanah yang bertebaran di dalam udara. Kristal-kristal ini kemudian akan bergabung dan membentuk kepingan salju. Bentuk kepingan salju itu ada bermacam-macam jenisnya, tergantung dari suhu udara di sekitarnya saat terbentuk. Tahap-tahap terjadinya hujan salju: · Uap air berkumpul di atmosfir, kumpulan uap air mendingin sampai pada titik kondensasi, dan kemudian menggumpal membentuk awan. · Gumpalan-gumpalan uap air mengapung di udara karena massanya jauh lebih ringan dari pada udara di bawahnya. Setelah gumpalan uap air terus bertambah dan massanya semakin berat, udara di bawahnya tidak sanggup lagi menahannya dan gumpalan-gumpalan itu pun jatuh. · Jika temperatur udara di bawahnya cukup dingin, gumpalan tadi jatuh berupa kristal-kristal es (salju). Biasanya temperatur udara tepat di bawah awan adalah di bawah nol derajat Celcius. Tapi, temperatur yang rendah saja belum cukup untuk menciptakan salju. Saat partikel-partikel air murni tersebut bersentuhan dengan udara, maka air murni tersebut tercemar oleh partikel-partikel lain. Ada partikel-partikel tertentu yang berfungsi mempercepat fase pembekuan, sehingga air murni dengan cepat menjadi kristal-kristal es. · Partikel-partikel pencemar yang terlibat dalam proses ini disebut nukleator. Selain berfungsi untuk mempercepat fase pembekuan, nukleator juga berfungsi sebagai perekat antar uap air. Partikel air (yang tidak murni lagi) bergabung dengan partikel air lainnya membentuk kristal yang lebih besar. Jika temperatur udara tidak sampai melelehkan kristal es tersebut, kristal-kristal es akan jatuh ke tanah menjadi salju. Jika temperatur udara sampai melelehkan kristal air, maka kristal es tersebut sampai ke tanah dalam bentuk air hujan biasa. Warna Unik Salju Warna putih pada salju merupakan hal yang menarik untuk diamati. Konsentrasi listrik dalam kristal es lebih tinggi daripada air atau udara. Oleh karena butiran salju berbentuk seperti prisma yang memantulkan semua warna ke semua arah dalam jumlah yang sama, maka muncullah warna putih. Di dunia, salju biasa terjadi pada negeri beriklim subtropis dan sedang. Namun, ada juga daerah tropis yang bersalju, yakni di Pegunungan Jayawijaya di Papua, Indonesia. Bentuk salju Misteri tentang serpihan salju masih merupakan teka-teki bagi para ilmuwan. Sampai sekarang, belum ada yang tahu bagaimana cara menciptakan tiap-tiap kristal salju yang telah terbentuk secara sempurna dengan 6 sisi atau 6 titik. Para ilmuwan masih penasaran dengan bentuk kristal salju yang rata atau datar, tidak bulat seperti hujan batu es atau titik air. Waktu proses pembentukan kristal saljupun hingga saat ini belum bisa diketahui. Kristal salju memiliki bentuk unik. Tidak ada kristal salju yang memiliki bentuk yang sama di dunia. Kristal salju yang turun ke bumi dalam jumlah besar memiliki bentuk kristal yang berbeda satu sama lain. Contoh bentuk-bentuk salju: Ciri-ciri salju · Kristal salju terbentuk dari uap yang langsung menjadi padat (membeku) di awan, · Bentuk kristal salju biasanya segi enam. · Bentuk kristal salju tergantung pada suhu dan kelembabannya. · Butiran-butiran salju terbentuk dari 2-200 kristal salju, · Sebenarnya salju tidak berwarna. Karena terdiri dari kristal-kristal salju yang berupa prisma, salju membiaskan cahaya menjadi semua warna yang dilihat mata sebagai warna putih. Warna salju bisa berubah jika tercemari debu yang terbang ke atmosfir. Misalnya tanah setempat berwarna merah, saljunya berwarna kemerahan atau merah jambu. Sumber:http://118.98.214.163/edunet/PRODUKSI%202009/PENGETAHUAN%20POPULER/FENOMENA%20ALAM/Salju/semua.htm
0 komentar:
Posting Komentar